Tidak semua orang menyadari bahwa mereka sedang hidup dalam pola people pleasing. Kadang kita menyebutnya “baik hati”, “penyayang”, atau “peduli pada orang lain.” Tapi jika terlalu sering, bisa jadi kita mulai kehilangan diri kita sendiri.
Berikut ini beberapa tanda
halus yang mungkin sedang kamu alami. Coba baca pelan-pelan dan jujurlah pada
dirimu sendiri.
Checklist Reflektif: Apakah Ini Kamu?
Tandai (✓) jika kamu merasa pernah atau sering
mengalaminya:
c Kamu sering berkata "iya" walau
sebenarnya ingin bilang "tidak"
c Kamu merasa bersalah saat menolak
permintaan orang lain
c Kamu takut orang lain marah atau kecewa
jika kamu tidak menuruti mereka
c Kamu sering menunda kebutuhanmu demi
memprioritaskan orang lain
c
Kamu lebih mementingkan pendapat orang lain
daripada suara hatimu sendiri
c Kamu merasa harus menyenangkan semua orang
agar bisa diterima
c
Kamu merasa lelah secara emosional, tapi tetap
berusaha “baik” dan tersenyum
c
Kamu cemas saat ada orang tidak suka padamu,
walau kamu tidak salah apa-apa
c
Kamu sulit membuat keputusan sendiri tanpa
“konfirmasi” dari orang lain
c Kamu merasa tidak enak jika dianggap
egois—meskipun kamu hanya sedang menjaga batas
Kalau kamu mencentang lebih dari 4 pernyataan di atas, mungkin sudah saatnya kamu mulai menyadari betapa sering kamu menunda kebahagiaanmu sendiri demi kenyamanan orang lain.
Dan kamu tahu apa yang paling penulis ingin kamu tahu?
Kamu tetap layak dicintai meski tidak menyenangkan semua orang.
Hari ini, coba tuliskan satu situasi di mana kamu ingin berkata “tidak” tapi kamu tetap bilang “iya”. Lalu tuliskan bagaimana perasaanmu setelahnya.