Pusat Informasi dan Publikasi Mata Pelajaran Informatika MAN 3 Majalengka - Lilis Juwita, S.Kom

Sunday, August 24, 2025

Workshop dan Lomba Menulis Sinopsis Film

MAN 3 Majalengka – Forum Literasi Jawa Barat

Majalengka, 23 Agustus 2025 – Aula megah Gedung Islamic Centre Majalengka pada Sabtu pagi dipenuhi oleh ratusan peserta dengan wajah penuh antusias. Sebanyak 428 peserta dari kalangan siswa MTs/SMP, MA/SMA/SMK, mahasiswa, guru, hingga masyarakat umum hadir untuk mengikuti Workshop Menulis Sinopsis Film yang diselenggarakan oleh MAN 3 Majalengka dengan dukungan Forum Literasi Jawa Barat.

Acara ini diawali dengan memberikan sambutan hangat dari Hj. Ela Nurlaela, M.Pd. Kepala MAN 3 Majalengka,

Dalam sambutannya, Hj. Ela Nurlaela, M.Pd., menegaskan pentingnya literasi sebagai pintu pembuka bagi masa depan generasi muda. ”Literasi Madrasah merupakan salah satu program unggulan yang ada di MAN 3 Majalengka, dengan kegiatan ini berharap siswa MAN 3 Majalengka dan seluruh peserta workshop dapat belajar dari narasumber yang dihadirkan, sehingga menjadi pengalaman belajar yang bermakna dan memicu ide kreatif muncul di kalangan pelajar.”

Sementara itu, Yoyoh Adewiyah, M.Ag., menyampaikan bahwa kegiatan ini sejalan dengan upaya madrasah dalam menumbuhkan budaya membaca dan menulis di kalangan pelajar. “Madrasah bukan hanya tempat belajar ilmu agama dan akademik, tetapi juga ruang untuk mengasah kreativitas. Literasi adalah jembatan agar anak-anak kita mampu mengekspresikan diri sekaligus memberi kontribusi positif bagi masyarakat. Kehadiran Lilis Juwita, S.Kom, Guru Mata Pelajaran Informatika dan Riset di MAN 3 Majalengka yang merupakan Penulis Buku Informatika Kurikulum terbaru untuk MA/MAK/SMA/SMK Kelas X, XI, dan XII serta aktif di Forum Literasi Jawa Barat menjadi semakin lengkap gerakan Literasi Madrasah di MAN 3 Majalengka.”

Adapun Dr. Hj. Euis Damayanti, M.P.Kim., dalam sambutannya yang sekaligus membuka acara secara resmi, menekankan bahwa literasi harus menjadi gerakan bersama. “Jika generasi muda terbiasa menulis, mereka tidak hanya mencatat sejarah, tetapi juga menciptakan sejarah. Karya yang lahir dari pena mereka bisa menjadi inspirasi besar, bahkan membuka jalan untuk dunia perfilman seperti harapannya terhadap peserta kegiatan hari ini berharap lahir penulis sinopsis muda yang kreatif dari kabupaten Majalengka.”

Pada workshop ini dihadirkan dua penulis yang karyanya berhasil difilmkan,

Penulis pertama adalah Wakhid Nurrokhim (lahir di Purworejo, Jawa Tengah, 9 Februari 1999) adalah seorang penulis yang menekuni genre horor, misteri, dan kisah mistis urban. Ia tumbuh dengan tradisi lisan Jawa yang sarat cerita dan mitos, hingga menumbuhkan dorongan untuk mengabadikan kisah-kisah bernilai yang pernah ia dengar.

Baginya, menulis bukan hanya tentang hiburan, melainkan upaya menjaga warisan cerita agar tidak hilang, sekaligus menghadirkan pelajaran hidup yang bisa dipetik banyak orang.

Wakhid percaya bahwa setiap cerita, betapapun sederhana atau menakutkannya, menyimpan pesan moral yang dapat merefleksikan sisi kemanusiaan. Melalui tulisan, ia berusaha menjembatani antara kisah masa lalu, mitos, dan budaya lokal dengan media modern agar tetap relevan dibaca generasi sekarang.

Beberapa karya yang telah diterbitkan:
- Misteri Rumah Bekas Pembantaian (GagasMedia, 2022)
- Kemah Terlarang (GagasMedia, 2024)

Penulis kedua adalah Bonaventura D. Genta, seorang penulis dan kreator yang menggeluti dunia cerita dengan fokus pada horor, mitos, sejarah, dan urban legend. Aktif mengembangkan intellectual property berbasis storytelling yang menghadirkan pengalaman misteri sekaligus refleksi budaya. Sedikit harapnya, untuk mampu menghidupkan kembali kisah-kisah lokal yang sarat makna dan menjembatani antara tradisi lisan dan media modern.

Beberapa buku yang pernah ditulis: Keluarga Tak Kasat Mata (2016), Kisah Tanah Jawa (2018), Kisah Tanah Jawa: Jagat Lelembut (2019), Kisah Tanah Jawa: Bank Gaib (2019), Guru Besar Nusantara (2022)

Workshop ini bukan sekadar forum belajar, melainkan ruang untuk mengasah kreativitas generasi muda dalam merangkai cerita menjadi sinopsis yang kuat dan memikat. Narasumber memberikan materi mengenai teknik menulis sinopsis film yang mampu menggugah imajinasi pembaca sekaligus menarik minat produser untuk mengangkatnya ke layar lebar.

Puncak acara yang paling ditunggu adalah lomba Menulis Sinopsis Film. Dengan hadiah total Rp20 juta serta kesempatan emas bagi karya terbaik untuk difilmkan, lomba ini menjadi magnet besar bagi para penulis muda dan pecinta literasi.


Jumlah peserta yang mencapai ratusan dari berbagai sekolah/madrasah menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap dunia literasi dan perfilman. Suasana hangat tercipta dari interaksi antara pemateri dan peserta, mulai dari siswa sekolah menengah hingga kalangan akademisi.

Melalui kegiatan ini, diharapkan tumbuh lebih banyak penulis muda yang mampu melahirkan karya berkualitas, sekaligus memperkaya khazanah literasi dan perfilman di Indonesia. MAN 3 Majalengka bersama Forum Literasi Jawa Barat menegaskan komitmennya untuk terus menjadi motor penggerak budaya literasi di Jawa Barat.

Saturday, August 16, 2025

Bahaya Tidak Membekali Diri dengan Kompetensi yang Dibutuhkan di Dunia Kerja Modern

Di era digital yang bergerak secepat kilat, dunia kerja berubah bagaikan lautan yang terus berombak. Pekerjaan yang dulu aman selama puluhan tahun kini bisa menghilang dalam hitungan bulan, tergantikan oleh teknologi, otomatisasi, dan kecerdasan buatan. Dalam pusaran ini, satu hal menjadi jelas: kompetensi adalah jangkar. Tanpanya, kita mudah hanyut.

Tidak membekali diri dengan keterampilan yang relevan bukan hanya membuat kita sulit bersaing tetapi juga berisiko terpinggirkan. Perusahaan kini mencari talenta yang mampu beradaptasi, berpikir kritis, memecahkan masalah, dan menguasai teknologi. Mereka yang tertinggal akan menghadapi tiga risiko besar:


1.       Tersingkir dari Persaingan
Tanpa keterampilan baru, peluang kerja semakin menyempit.
Kandidat yang mampu membawa solusi inovatif akan selalu didahulukan.

2.       Menurunnya Daya Tawar
Dunia kerja modern mengukur nilai seseorang dari kontribusinya. Tanpa kompetensi terkini, kita sulit mendapatkan posisi strategis atau gaji yang layak.

3.       Kehilangan Relevansi
Dunia tidak menunggu kita siap. Teknologi terus melaju, tren terus berganti.
Mereka yang tidak mengikuti perkembangan akan sulit menyesuaikan diri.

Membekali diri bukan sekadar mengikuti kursus atau seminar, tetapi membangun pola pikir pembelajar seumur hidup. Mengasah keterampilan digital, komunikasi, kolaborasi lintas budaya, hingga literasi data menjadi investasi yang menentukan masa depan.

Dunia kerja modern ibarat panggung yang lampunya hanya menyinari mereka yang siap tampil. Pertanyaannya, saat giliran itu tiba, apakah kita sudah siap melangkah ke tengah panggung, atau justru terjebak di pinggir, dan hanya menjadi penonton dari kegelapan?

Wednesday, July 30, 2025

Kamu Tidak Harus Hebat untuk Memulai, Tapi Kamu Harus Memulai untuk Menjadi Hebat

Ada satu cerita kecil tentang seseorang yang aku kenal baik. Namanya... ah, sebut saja kamu. Ya, kamu yang sedang membaca ini.

Dulu, kamu sering duduk di depan layar bukan untuk memulai, tapi untuk berpikir. Apakah ini ide bagus? Apakah orang lain akan suka? Apakah aku cukup pintar, cukup siap, cukup hebat?

Lalu waktu berlalu. Hari-hari terus datang seperti ombak, menggulung impian yang belum sempat dijemput. Dan kamu tetap di sana menunggu momen yang sempurna. Padahal, momen sempurna sering kali hanya dongeng yang diceritakan pada rasa takut.

Tapi suatu pagi...
Kamu tidak sengaja menuliskan satu paragraf kecil.
Atau menggambar satu sketsa tanpa alasan.
Atau belajar satu baris kode tanpa target.
Dan entah bagaimana, itu menjadi awal dari sesuatu.

Sesuatu yang dulu kamu pikir tidak mungkin.
Bukan karena kamu tiba-tiba jadi jenius,
tapi karena kamu memulai.

Dan kamu tahu apa yang lucu?
Orang-orang di sekitarmu mulai melihatmu dengan cara yang berbeda.
Tapi yang paling penting, kamu mulai melihat dirimu sendiri dengan cara yang baru.

Karena kadang, keberanian tidak datang dalam bentuk teriakan lantang.
Ia datang dalam bentuk klik kecil di tengah malam, atau satu langkah pelan yang kau ambil diam-diam saat dunia sedang tertidur.

Jadi, kalau hari ini kamu belum merasa hebat,
tidak apa-apa.
Tapi tolong... tetap mulai.

Karena semua yang hebat, dulunya biasa saja.
Dan mereka juga takut seperti kamu, seperti aku.
Tapi mereka melangkah,
dan biarkan langkah itu tumbuh jadi legenda kecil.

Hari ini, kamu hanya perlu satu hal:
Berani untuk mulai.

Tuesday, July 29, 2025

Search Engine: Jendela Pertama Menuju Lautan Informasi

Di era digital yang serba cepat ini, mencari informasi tak lagi harus membuka lembar demi lembar ensiklopedia. Cukup ketik beberapa kata kunci, tekan “Enter”, dan dalam hitungan detik, segalanya terbentang di layar berkat keajaiban yang disebut search engine.

Search engine, atau mesin pencari, adalah alat bantu berbasis web yang dirancang untuk menemukan informasi dari jutaan situs di internet. Google, Bing, Yahoo!, DuckDuckGo, dan Yandex hanyalah beberapa contohnya. Setiap mesin pencari bekerja menggunakan algoritma khusus untuk menyortir dan menampilkan hasil pencarian berdasarkan relevansi, popularitas, dan kualitas konten.

Namun, search engine bukan sekadar alat pencari. Ia adalah guru yang selalu siap mengajar, penunjuk arah saat kita tersesat, dan bahkan menjadi penasihat saat kita bingung. Sayangnya, tidak semua informasi yang ditemukannya layak dipercaya. Inilah mengapa literasi digital sangat penting. Kita perlu belajar memilah informasi membedakan mana fakta, mana opini, dan mana hoaks yang menyamar dalam bentuk artikel palsu.

Dalam kegiatan pembelajaran, search engine dapat menjadi sumber belajar mandiri yang luar biasa. Siswa bisa mencari referensi ilmiah, tutorial, atau menjelajahi dunia dari ruang kelas. Guru pun bisa menjadikannya sebagai alat pendukung pembelajaran berbasis proyek atau diskusi.

Dengan pemanfaatan yang tepat, search engine bukan hanya menjadi alat bantu, melainkan juga jendela menuju dunia yang lebih luas, lebih cerdas, dan lebih terbuka. Maka, bijaklah dalam mencari, telitilah dalam memilih, dan berhikmatlah dalam menggunakan.

Karena di balik layar yang sederhana itu, tersimpan kekuatan tak terbatas asal kita tahu cara mengendalikannya.

 

 

Monday, July 28, 2025

Coding dan AI: Jantung Pengembangan Informatika di Era Digital

Di balik layar aplikasi yang kita sentuh setiap hari, dari peta digital hingga platform media sosial, terdapat barisan kode yang bekerja dalam diam. Coding, atau pemrograman, bukan lagi sekadar keterampilan teknis. Ia adalah bahasa masa depan, bahasa yang menggerakkan inovasi dan menjadi fondasi utama dalam pengembangan Informatika.

Namun kini, dunia tidak hanya berbicara soal coding konvensional. Kita telah menyelami era baru: Artificial Intelligence (AI), kecerdasan buatan yang mampu belajar, beradaptasi, bahkan membuat keputusan. Jika coding adalah pena yang menulis logika, maka AI adalah algoritma yang mulai bisa berpikir seperti manusia.

Dalam perkembangan informatika, perpaduan keduanya bukan hanya menjadi tren, tetapi sebuah keniscayaan. Coding mengajarkan struktur dan disiplin, sementara AI membawa fleksibilitas dan kemampuan prediktif. Dari chatbot cerdas hingga sistem rekomendasi yang presisi, keduanya bersinergi menciptakan solusi teknologi yang semakin personal dan efisien.

Bagi siswa, mahasiswa, maupun profesional muda, menguasai coding berarti memiliki kunci untuk membentuk dunia digital. Dan memahami AI, berarti membuka pintu menuju masa depan yang penuh kemungkinan. Di sinilah Informatika berkembang bukan hanya sebagai ilmu, tapi sebagai seni menciptakan solusi dari data, logika, dan imajinasi.

Ketika teknologi terus melaju, Informatika tidak lagi hanya tentang perangkat keras atau software, tapi tentang manusia, keputusan, dan masa depan yang kita bentuk bersama. Maka, coding dan AI bukan sekadar alat. Mereka adalah jembatan antara ide dan kenyataan.

Tuesday, July 22, 2025

Digital Glow Up untuk Perempuan Cerdas: Bukan Sekadar Gaya, Tapi Cara Hidup Baru

Di zaman serba digital seperti sekarang, glow up bukan cuma soal penampilan. Tapi juga tentang upgrade diri. Tentang bagaimana seorang perempuan menaklukkan dunia virtual dengan percaya diri, cerdas, dan penuh gaya.

Tech-savvy woman itu sebutan untuk perempuan yang melek teknologi, alias paham, akrab, dan percaya diri menggunakan teknologi untuk mempermudah hidup atau memperluas dampaknya.

Perempuan yang nggak cuma bisa pakai aplikasi, tapi juga paham behind the scenes-nya. Bisa ngulik tools digital, ngerti cara kerja sistem, tahu tren teknologi terbaru, bahkan kadang jadi problem solver digital untuk lingkungan sekitarnya.

Digital glow up adalah proses saat kamu menjinakkan teknologi bukan untuk ikut-ikutan, tapi untuk jadi lebih kuat, mandiri, dan bermakna. Ini tentang kamu yang berani belajar hal baru, mencoba tools yang awalnya terdengar asing, dan menggunakan teknologi sebagai senjata, bukan musuh.

1. Punya Identitas Digital yang Berkelas

Mulailah dari hal kecil: perbarui profil LinkedIn-mu, buat portofolio online, atau punya blog pribadi. Jangan cuma eksis, bersinarlah dengan esensi. Dunia digital adalah panggung luas, dan kamu layak jadi pemeran utamanya.

2. Kenali Tools yang Bikin Kamu Powerful

Canva, Notion, ChatGPT, Trello, Google Workspace, bahkan Arduino, semua bisa jadi teman setia. Pilih yang cocok dengan duniamu. Kamu nggak harus bisa semuanya, tapi cukup tahu mana yang bisa bikin kerjaanmu lebih ringan dan hidupmu lebih tertata.

3. Bangun Jejak yang Bermakna

Apa yang kamu bagikan di media sosial bisa jadi inspirasi. Mulailah menulis, berbagi wawasan, atau bikin konten dari sudut pandangmu. Bukan demi viral, tapi untuk menyentuh hati orang-orang yang tepat.

4. Upgrade Skill dengan Gaya Kamu Sendiri

Belajar coding sambil minum teh? Bikin modul sambil dengerin jazz? Bisa banget. Kamu nggak harus berubah jadi robot untuk masuk dunia teknologi. Justru dengan jadi authentic self-mu, kamu akan menonjol.

5. Glow Up Tanpa Burn Out

Jangan sampai glow up digital bikin kamu kehilangan sisi manusia. Me time, journaling, ngopi sore, dan istirahat tetap penting. Perempuan cerdas tahu kapan harus bersinar dan kapan harus meredup sejenak.

Karena menjadi tech-savvy woman bukan berarti jadi dingin seperti mesin. Justru kamu hadir dengan rasa, akal, dan kekuatan hati yang membuat teknologi terasa manusiawi.

Selamat bersinar, perempuan hebat.
Dunia digital menunggumu, bukan untuk berubah jadi orang lain,
tapi untuk jadi versi paling bercahaya dari dirimu sendiri.

Saturday, July 19, 2025

Upgrade Diri Tanpa Menyakiti Diri: Bertumbuh dengan Cinta, Bukan Paksaan

“Menjadi lebih baik tidak selalu berarti berlari lebih cepat. Kadang, itu berarti berhenti sejenak, menarik napas, dan berkata: Aku sudah cukup... dan akan terus tumbuh dengan pelan tapi pasti.”

Belakangan ini, kita dibanjiri kata-kata seperti growth mindset, level up, self-improvement, semuanya menyarankan kita untuk terus naik, naik, dan naik. Tapi pernahkah kita bertanya: naik ke mana? Dan dengan siapa kita berpijak saat melompat?

Percayalah upgrade diri bukanlah lomba. Ia bukan kompetisi membandingkan luka, apalagi pamer pencapaian. Ia adalah perjalanan pulang, kembali mengenali siapa dirimu tanpa topeng, dan berjalan bersamanya dengan lembut.

Upgrade diri seharusnya membebaskan, bukan mengekang. Tapi sayangnya, banyak yang terjebak dalam jebakan toxic productivity, merasa bersalah saat beristirahat, merasa gagal kalau tak terus berlari.

Padahal, bertumbuh bisa dilakukan tanpa memaksakan.

·       Upgrade diri berarti belajar tidur lebih cukup, bukan begadang demi produktivitas palsu.

·    Upgrade diri berarti berkata “tidak” pada hal yang mengurasmu, bukan memaksakan untuk selalu ramah.

·      Upgrade diri juga berarti tidak menjadi toxic pada diri sendiri, dengan terus-menerus mengkritik kekuranganmu.

Kita bisa belajar dari tanaman. Mereka tidak tumbuh karena dimarahi. Mereka tumbuh karena diberi cahaya, air, dan ruang yang cukup. Kita pun begitu, bertumbuh saat diberi cinta dan pengertian dari dalam diri.

Jadi jika hari ini kamu sedang lelah, sedang merasa tertinggal, ingatlah: kamu tidak harus menyakiti dirimu untuk jadi lebih baik.

Tumbuhlah dengan lembut. Bangun dirimu bukan dengan cambuk, tapi dengan pelukan.
Karena dunia memang keras, tapi kamu bisa memilih untuk menjadi rumah yang lembut bagi dirimu sendiri.

Kamu berhak bertumbuh tanpa terluka. Kamu pantas berkembang dengan cinta, bukan paksaan.

Wednesday, July 16, 2025

SOP Laboratorium Komputer: Mewujudkan Kedisiplinan dalam Dunia Digital

Laboratorium Komputer bukan hanya menjadi tempat belajar teknologi, tetapi juga ruang untuk membentuk karakter disiplin, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap alat. Untuk menjaga ketertiban dan keamanan, diperlukan Standard Operating Procedure (SOP) yang menjadi panduan bersama dalam menggunakan fasilitas ini.

1. Tujuan SOP Laboratorium Komputer

SOP dibuat untuk:

  • Menjaga peralatan laboratorium agar tetap berfungsi optimal.
  • Mencegah kerusakan akibat kelalaian pengguna.
  • Menumbuhkan sikap tertib, tanggung jawab, dan kolaboratif.
  • Menjamin kenyamanan dan keamanan selama proses pembelajaran berlangsung.

2. Ketentuan Umum

  • Siswa wajib mengisi daftar hadir sebelum memasuki laboratorium.
  • Dilarang membawa makanan dan minuman ke dalam lab.
  • Gunakan alas kaki bersih, serta jaga kerapihan dan kebersihan ruangan.
  • Tidak diperkenankan menggunakan komputer tanpa izin guru atau laboran.

3. Tata Cara Penggunaan Komputer

  • Nyalakan komputer sesuai instruksi, jangan menekan tombol sembarangan.
  • Gunakan akun masing-masing jika tersedia.
  • Jangan mengubah konfigurasi sistem, menginstal program, atau menghapus file tanpa izin.
  • Simpan pekerjaan di tempat yang telah ditentukan (cloud, server lokal, atau flashdisk pribadi).

4. Keselamatan dan Keamanan

  • Laporkan segera jika menemukan kerusakan perangkat, virus, atau gangguan teknis.
  • Jangan menyentuh kabel listrik atau mencabut alat tanpa petunjuk.
  • Saat terjadi gangguan listrik, segera matikan perangkat dengan prosedur aman.

5. Penutup dan Evaluasi

  • Selesai praktikum, bersihkan area kerja dan matikan komputer dengan benar.
  • Guru/laboran akan melakukan pengecekan sebelum siswa meninggalkan ruangan.
  • Pelanggaran terhadap SOP akan dikenakan sanksi sesuai aturan sekolah.

        SOP bukan sekadar aturan, tapi jembatan menuju budaya teknologi yang bertanggung jawab. Dengan mematuhinya, siswa tidak hanya belajar teknologi, tapi juga membangun etika digital yang menjadi bekal masa depan.

Tugas Kepala Laboratorium Komputer Sesuai SOP

Kepala Laboratorium Komputer memiliki peran sentral sebagai pengelola, pengawas, sekaligus fasilitator dalam kegiatan praktikum dan operasional harian. Berikut adalah tugas-tugas utama yang diemban:

1. Perencanaan & Pengelolaan Fasilitas

  • Menyusun rencana kebutuhan alat dan bahan tahunan untuk laboratorium komputer.
  • Mengelola inventaris perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).
  • Menyusun jadwal penggunaan laboratorium bersama guru mapel TIK/Informatika.

2. Pemeliharaan Peralatan

  • Melakukan pengecekan rutin terhadap kondisi komputer, jaringan, dan alat pendukung lainnya.
  • Mengatur jadwal servis atau perbaikan apabila ditemukan kerusakan.
  • Mengelola sistem keamanan digital: antivirus, firewall, dan pembatasan akses file.

3. Pendampingan Proses Pembelajaran

  • Membantu guru dalam persiapan materi praktikum dan penyesuaian alat bantu.
  • Menyediakan data teknis dan pendukung saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
  • Memberikan bimbingan teknis kepada siswa bila terjadi kendala selama penggunaan komputer.

4. Pengawasan & Penegakan SOP

  • Mengawasi pelaksanaan SOP oleh siswa dan guru saat berada di laboratorium.
  • Menindaklanjuti pelanggaran SOP sesuai kebijakan sekolah.
  • Mencatat dan melaporkan kejadian luar biasa, seperti kerusakan besar atau kehilangan alat.

5. Administrasi & Pelaporan

  • Menyusun dan memperbarui data inventaris laboratorium secara berkala.
  • Membuat laporan bulanan/semesteran terkait kondisi, kegiatan, dan kebutuhan lab.
  • Menyimpan dokumentasi foto atau video kegiatan laboratorium sebagai arsip dan evaluasi.

6. Pengembangan Teknologi & Inovasi

  • Mengusulkan inovasi atau pengembangan laboratorium digital, seperti integrasi Internet of Things (IoT), pembelajaran berbasis cloud, atau coding platform.
  • Mengikuti pelatihan atau workshop yang relevan dengan teknologi pendidikan terbaru.

 

Syarat Menjadi Kepala Laboratorium Komputer

Berikut adalah syarat menjadi Kepala Laboratorium Komputer yang bisa kamu tulis dalam SOP atau pedoman teknis sekolah. Syarat ini merujuk pada ketentuan umum di satuan pendidikan, serta memperhatikan kebutuhan profesional dan etika kerja dalam mengelola laboratorium digital.

Kepala Laboratorium Komputer harus memenuhi sejumlah kriteria administratif, akademik, dan kompetensi teknis agar mampu menjalankan tugas dengan profesional, akuntabel, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi pendidikan.

A. Syarat Administratif

  1. Berstatus sebagai guru atau tenaga kependidikan di sekolah yang bersangkutan.
  2. Memiliki Nomor Induk Pegawai (NIP) atau identitas resmi sebagai pegawai tetap.
  3. Telah diangkat secara resmi oleh kepala sekolah melalui surat tugas atau SK penunjukan.
  4. Bersedia menandatangani pakta integritas dan melaksanakan tugas sesuai SOP.

B. Syarat Akademik

  1. Minimal berpendidikan S1/D4 di bidang Teknologi Informasi, Komputer, atau Pendidikan Informatika.
  2. Memiliki pengalaman praktis dalam penggunaan perangkat lunak dan perangkat keras komputer.
  3. Pernah mengikuti pelatihan manajemen laboratorium komputer atau workshop sejenis (diutamakan).

C. Syarat Kompetensi

  1. Mampu mengelola jaringan komputer dan troubleshooting dasar.
  2. Menguasai pengoperasian software pendidikan dan administrasi laboratorium.
  3. Mampu menyusun jadwal, laporan, dan dokumentasi kegiatan laboratorium.
  4. Memiliki kemampuan komunikasi dan koordinasi yang baik, terutama dengan guru mata pelajaran dan siswa.
  5. Memahami etika digital dan kebijakan keamanan data.

D. Syarat Etika dan Kepribadian

  1. Bertanggung jawab, teliti, dan jujur.
  2. Memiliki semangat belajar dan siap mengikuti perkembangan teknologi terbaru.
  3. Mampu bekerja sama dalam tim, termasuk mendampingi guru dan siswa saat praktikum.

Catatan

1.    Kepala laboratorium komputer bukan hanya penjaga alat, tetapi juga penjaga kualitas pembelajaran digital di sekolah. Ketekunan, kecermatan, dan semangat kolaboratif sangat dibutuhkan agar ruang ini menjadi pusat kreativitas dan eksplorasi teknologi yang bermakna bagi siswa.

2.    Beberapa sekolah juga menetapkan masa tugas selama 2—4 tahun, dengan evaluasi berkala dari kepala sekolah dan tim manajemen mutu. Hal ini bertujuan agar kepala laboratorium dapat terus berkembang dan tetap relevan terhadap kebutuhan pendidikan digital yang dinamis.

Serunya Upgrade Diri: Petualangan Tanpa Akhir Menuju Versi Terbaikmu

Bayangkan dirimu seperti aplikasi di ponsel. Versi awal mungkin sudah cukup bagus. Tapi seiring waktu, kamu menyadari bahwa ada fitur yang perlu ditambahkan, bug yang harus diperbaiki, dan tampilan yang bisa lebih segar. Nah, begitulah serunya upgrade diri menjadi sebuah petualangan tak pernah selesai untuk jadi lebih baik dari kemarin.

Upgrade diri bukan soal mengejar kesempurnaan. Ini tentang perjalanan. Tentang belajar hal baru walau awalnya bikin dahi berkerut. Tentang mencoba hal yang bikin deg-degan, tapi justru di situlah letak keseruannya.

Namun, satu hal penting yang sering dilupakan: upgrade diri tidak akan berhasil jika kita menjadi toxic pada diri sendiri. Mendorong terlalu keras, membandingkan tanpa henti, atau terus menyalahkan diri karena "belum sejauh orang lain" semua itu justru menjadi beban, bukan dorongan.

Ketika kamu memperlakukan dirimu dengan kelembutan, kamu menciptakan ruang untuk tumbuh. Upgrade diri jadi terasa menyenangkan, bukan menakutkan. Kamu bisa berkata pada diri sendiri, “Aku boleh lelah, tapi aku tidak berhenti. Aku boleh belum sempurna, tapi aku sedang belajar.”

Dulu, kamu mungkin takut tampil di depan umum. Tapi setelah ikut kelas public speaking, kamu justru ketagihan panggung. Dulu, Excel saja bikin pusing, tapi sekarang kamu malah jadi tempat teman-teman bertanya soal rumus dan grafik.

Setiap ilmu yang kamu pelajari, setiap keterampilan yang kamu latih, adalah bentuk cinta kepada diri sendiri. Kamu sedang berkata, “Aku pantas untuk lebih baik.”

Serunya lagi, upgrade diri seringkali membawamu ke tempat-tempat yang tak terduga. Kamu bertemu orang baru yang memantik ide-ide segar. Kamu menemukan sisi dirimu yang selama ini tersembunyi. Bahkan, kamu bisa membuka pintu karier yang sebelumnya terasa terlalu tinggi untuk dijangkau.

Tak perlu menunggu "siap", cukup mulai dari hal kecil. Baca satu halaman buku setiap hari. Tonton video belajar lima menit. Coba satu fitur baru dari aplikasi yang biasa kamu pakai. Perlahan, kamu akan terkejut melihat sejauh apa kamu melangkah.

Dan yang paling indah? Upgrade diri membuat hidupmu jadi penuh warna. Karena belajar itu bukan beban, tapi petualangan seru yang menyalakan semangat dalam dada. 🔥

Saturday, July 5, 2025

Nonton Film sebagai Kegiatan Literasi: Membaca dalam Bentuk yang Bergerak

Literasi bukan hanya soal membaca buku atau menulis karangan panjang. Di era digital ini, literasi telah meluas menjadi kemampuan memahami, menginterpretasikan, dan menilai informasi dari berbagai bentuk media. Salah satunya adalah film. Nonton film bukan sekadar hiburan, ia adalah kegiatan literasi yang sarat makna dan pembelajaran.

Setiap film membawa narasi, karakter, konflik, serta pesan moral yang menuntut penonton untuk berpikir kritis. Saat kita menonton film sejarah, kita belajar memahami konteks masa lalu; saat menikmati film dokumenter, kita mencerna data dan fakta; dan dalam film fiksi, kita diajak membayangkan dunia baru, mengasah empati terhadap tokoh, serta membaca simbol dan metafora yang tersembunyi.

Lebih dari itu, nonton film juga memperkaya kosa kata, terutama ketika menonton dalam bahasa asing. Kita belajar pelafalan, idiom, hingga ekspresi budaya dari negara lain. Ini adalah jendela literasi visual dan budaya yang sangat efektif, apalagi bagi generasi muda yang lebih responsif terhadap tayangan audiovisual.

Namun, menonton film sebagai bagian dari literasi tidak cukup hanya sekadar menikmati. Dibutuhkan kepekaan untuk menangkap pesan yang tersirat, keberanian untuk berdiskusi, dan kemauan untuk mengaitkan cerita dalam film dengan realitas di sekitar kita. Menonton menjadi kegiatan reflektif, bukan pasif.

Dengan pendekatan yang tepat, kegiatan nonton film bisa menjadi pintu gerbang menuju pemahaman yang lebih dalam terhadap kehidupan, bahasa, dan nilai-nilai kemanusiaan. Maka dari itu, mari perluas definisi literasi kita. Buka mata, hidupkan layar, dan bacalah kisah-kisah dunia lewat film yang memikat.

Wednesday, July 2, 2025

Akun Berbayar, Investasi untuk Masa Depanmu

Di dunia yang bergerak cepat ini, siapa yang tak ingin jadi versi terbaik dari dirinya? Tapi sering kali, saat melihat tombol “upgrade now” atau “subscribe monthly”, kita langsung mundur pelan-pelan sambil berkata, "Ah, nanti dulu, sayang uangnya."

Coding dan AI

Padahal, akun berbayar bukan sekadar biaya. Ia adalah tiket masuk menuju dunia yang lebih luas tempat kreativitas tak terbatas, fitur profesional tersedia, dan waktu kita lebih dihargai.

Bayangkan dua orang desain grafis. Satu menggunakan Canva gratis, satu lagi pakai Canva Pro. Yang satu harus mencari-cari elemen gratis yang cocok, sedangkan yang lain tinggal klik dan temukan semua hal premium tanpa batas. Mana yang lebih cepat selesai? Mana yang klien lebih percaya?

Atau seorang Virtual Assistant. Dengan akun ChatGPT Plus, ia bisa menyusun strategi konten, membuat analisis, hingga membalas email klien dalam waktu singkat. Ini bukan sekadar teknologi, ini asisten pribadi yang bekerja 24 jam!

Akun berbayar membuka peluang:

  • Belajar lebih dalam di Skillshare atau Coursera,
  • Membangun personal branding lewat LinkedIn Premium,
  • Mendapat insight bisnis dari tools analytics,
  • Hingga mempercepat pekerjaan lewat tools AI.

Memang, biayanya ada. Tapi coba hitung kembali. Berapa nilai waktu yang kita hemat? Berapa peluang yang bisa kita raih karena tampil lebih profesional? Akun berbayar bukan soal "beli fitur", tapi soal "investasi pada potensi".

Jangan takut berinvestasi untuk dirimu sendiri. Karena masa depan milik mereka yang berani bertumbuh, bahkan jika pertumbuhannya dimulai dari upgrade akun.

1. Ubah Cara Pandangmu Tentang "Pengeluaran"

Setiap kali kita melihat tombol “Upgrade Sekarang” atau “Langganan Mulai Rp79.000”, pikiran kita langsung memanggil rasa ragu. “Perlu nggak ya? Sayang uangnya…” Padahal, dalam dunia digital yang kompetitif seperti sekarang, akun berbayar bukan sekadar fitur tambahan ia adalah jembatan menuju dunia yang lebih profesional, produktif, dan terarah.

Jika kita mau jujur, banyak dari kita rela beli kopi seharga puluhan ribu demi satu jam nongkrong. Tapi mengeluarkan uang untuk alat bantu kerja? Kita malah hitung-hitungan. Padahal… keduanya sama-sama pengeluaran, tapi hanya satu yang bisa memberi nilai jangka panjang: investasi keahlian dan potensi diri.

2. Gratis vs Berbayar, Perbedaan yang Tak Terlihat Tapi Terasa

Akun gratis memang cukup untuk memulai. Tapi jika kamu ingin berkembang lebih cepat, tampil lebih profesional, dan membuka lebih banyak peluang akun gratis sering kali jadi tembok pembatas.

Gratis

Berbayar

Fitur terbatas

Akses penuh tanpa batas

Watermark atau branding pihak ketiga

Tampilan profesional & bersih

Waktu kerja lebih lama

Proses lebih cepat & efisien

Sulit membangun kredibilitas

Dipandang lebih serius & terpercaya

        Perbedaan ini tidak selalu terlihat di awal, tapi dalam jangka panjang, ia membentuk dua jalan yang sangat berbeda: bertahan atau bertumbuh.

3. Manfaat Nyata dari Akun Berbayar

Produktivitas Meningkat: Fitur tambahan seperti otomatisasi, integrasi, dan akses eksklusif membuat pekerjaan selesai lebih cepat.

Akses ke Ilmu & Insight Premium: Platform seperti Skillshare, Coursera, atau MasterClass membuka pintu ke pengetahuan global dari para pakar dunia.

Kredibilitas Profesional: Akun berbayar membuat kamu terlihat lebih siap dan serius, baik di mata klien, rekan kerja, maupun personal branding kamu sendiri.

Efisiensi Waktu: Waktu adalah aset paling mahal. Tools premium membantu kamu menghemat waktu dengan hasil kerja yang lebih rapi dan cepat.

Dukungan Prioritas: Banyak platform memberi akses ke layanan pelanggan yang lebih cepat dan solusi yang lebih lengkap.

4. Contoh Nyata: Investasi Kecil, Dampak Besar

  • Canva Pro: Buka ribuan template premium, hapus background dalam satu klik, dan desain lebih cepat tanpa batasan.
  • ChatGPT Plus: Akses model terbaru dengan kecepatan tinggi, membantu kerja content creator, copywriter, VA, dan pelajar.
  • LinkedIn Premium: Melihat siapa yang mengunjungi profilmu, mengirim pesan langsung ke HRD, dan analisis untuk membangun jejaring profesional.
  • Skillshare/Coursera: Kursus dari para profesional dunia, dari digital marketing, desain, sampai data science.
  • Notion AI: Mengatur catatan, membuat database ide, hingga menulis draf artikel secara otomatis.

Akun berbayar bukan soal "boros", tapi soal meningkatkan nilai kerja dan kompetensi diri. Satu fitur bisa mengubah cara kerja. Satu bulan berlangganan bisa membuka pintu karier.

5. Penutup: Jangan Takut Berinvestasi pada Dirimu Sendiri

Mereka yang berhasil bukanlah yang selalu punya alat paling mahal, tapi yang tahu kapan harus berinvestasi pada alat yang tepat.

Akun berbayar mungkin terasa seperti pengeluaran di awal, tapi ia adalah komitmen jangka panjang untuk terus bertumbuh.

Jadi lain kali saat melihat tombol Upgrade Now, jangan langsung mundur. Tanyakan pada dirimu:
"Apakah aku siap naik kelas hari ini?"

Karena investasi terbaik… selalu dimulai dari keberanian untuk percaya pada diri sendiri.

Sunday, June 29, 2025

Me Time, Menyapa Diri Selama Liburan

Liburan bukan hanya tentang pergi jauh atau berkumpul ramai-ramai. Kadang, liburan yang paling menyembuhkan adalah saat kamu punya waktu untuk menyendiri, menyapa kembali dirimu sendiri. Inilah yang disebut me time yaitu waktu yang kamu hadiahkan untuk jiwa dan pikiranmu.

Di tengah rutinitas yang padat, sering kali kita melupakan suara hati sendiri. Maka liburan adalah momentum untuk kembali merasakan hidup tanpa tergesa. Me time tak selalu harus mewah. Bisa sesederhana membaca buku yang tertunda, merapikan kamar sambil mendengarkan musik favorit, atau berjalan pagi menikmati udara segar tanpa beban jadwal.

Yang penting adalah niat untuk benar-benar hadir untuk diri sendiri. Saat kamu menulis jurnal, merenung di sudut taman, atau sekadar menikmati kopi, kamu sedang memulihkan energi mentalmu.

Bagi sebagian orang, me time bisa menjadi ruang kreativitas. Menggambar, menulis, atau bahkan mencoba resep baru di dapur adalah bentuk dialog batin yang sehat. Liburan menjadi lebih bermakna karena kamu tak hanya rehat dari dunia, tapi juga merawat dunia dalam dirimu.

Jadi, kalau liburan ini kamu memilih diam di rumah, tak perlu merasa bersalah. Diam pun bisa jadi perjalanan, jika hatimu ikut serta.

Karena pada akhirnya, me time yang bermanfaat adalah saat di mana kamu merasa lebih utuh, lebih damai, dan lebih mengenal dirimu sendiri.

Friday, June 27, 2025

Selamat Tahun Baru Islam, 1 Muharam 1447 H

Selamat Tahun Baru Islam by Lilis Juwita


Pada fajar pertama di Muharam yang hening,
terbit cahaya hijrah dari langit yang bening.
Tahun berganti dalam sunyi yang syahdu,
mengajak hati menepi, merenungi waktu yang berlalu.
Hijrah bukan sekadar jejak kaki berpindah,
tapi juga jiwa yang bangkit dari lelah.
Dari angan yang hampa menuju doa yang nyata,
dari gelisah menuju ridha-Nya yang sempurna.
Ya Allah,
di tahun yang baru ini,
basuh luka yang sempat tersembunyi,
ganti kecewa dengan harapan yang suci,
dan tuntun langkah kami menuju cahaya-Mu yang abadi.
Selamat Tahun Baru Hijriyah,
semoga langkah kita senantiasa dalam rahmat dan petunjuk-Nya.
Mari berhijrah menuju diri yang lebih taat,
menuju hidup yang lebih bermakna dan hangat.


 

Thursday, June 26, 2025

Menua Bukan Berarti Menghilang Tanpa Jejak

Di dunia yang serba cepat ini, terkadang kita lupa: waktu bukan musuh, ia adalah saksi. Menua bukan kutukan, melainkan anugerah yang datang dengan garis-garis halus di wajah dan kenangan yang menebal di hati. Sayangnya, banyak yang mengira bahwa saat uban tumbuh dan langkah melambat, seseorang mulai memudar, perlahan menghilang tanpa jejak.

Padahal, menua adalah proses mengukir makna. Di balik setiap keriput, ada tawa yang pernah meledak dan air mata yang pernah jatuh karena cinta. Di balik tangan yang mulai gemetar, ada kerja keras, ada pelukan, ada jasa-jasa yang tak tercatat dalam buku sejarah tapi hidup dalam jiwa banyak orang.

Jejak bukan hanya tentang pencapaian besar yang memukau dunia. Jejak adalah nasihat yang pernah menyelamatkan seseorang dari patah, adalah cerita yang menghangatkan malam-malam sepi, adalah kehadiran yang terus terasa meski tak lagi selalu terlihat.

Jangan takut menua. Tak perlu malu pada waktu. Karena hidup bukan tentang seberapa lama kita ada, tapi tentang bagaimana kita memberi makna dalam keberadaan. Biarkan dunia tahu: kita pernah di sini mencintai, tertawa, berjuang, dan memberi warna.

Menua bukan berarti menghilang. Justru di sanalah keabadian mulai dilukis, melalui jejak-jejak kecil yang kita tinggalkan di hati orang lain. Dan selama cinta itu tetap hidup, kita takkan pernah benar-benar pergi.

"Menua tak berarti harus tersisih, meski harus digantikan yang lebih muda."
Itulah hukum waktu yang tak bisa dielakkan. Ada masa di mana tongkat estafet memang harus berpindah, bukan karena tak lagi berharga, tapi karena peran kita telah cukup memberikan fondasi.

Tidak semua yang tua harus digantikan, karena pengalaman tak bisa ditukar oleh semangat saja. Ada ruang bagi yang muda untuk bersinar, tapi juga ruang bagi yang tua untuk tetap menyala, sebagai pelita, sebagai penjaga api semangat.

Dalam sunyi, mereka yang lebih dahulu datang tetap berbicara, dalam nilai, dalam budi, dalam jejak yang tertinggal dalam-dalam di hati generasi berikutnya.

Menua tak berarti harus tersisih,
Meski digantikan yang lebih muda,
Ada cahaya yang tetap bersih,
Meski tak lagi berdiri di barisan pertama.

Tak semua panggung butuh suara,
Kadang diam lebih mengajar,
Dalam senyap, bijak bicara,
Menjadi akar, saat yang muda mekar.

Kami tidak butuh tempat untuk diistimewakan,
Tapi tidak untuk menjadi onggokan sampah tanpa guna!

Apa lagi dengan senyum ironismu yang tercibir,
Menjadi pemanis buatan setiap sajikan sarapan pagi buat kami.

Sunday, June 22, 2025

Meningkatkan Semangat Bekerja Lewat Tata Meja yang Inspiratif

Lingkungan kerja yang nyaman dan estetis dapat memberikan dorongan besar pada produktivitas dan semangat kerja. Salah satu elemen penting adalah tampilan desktop atau meja kerja itu sendiri. Dengan penataan yang tepat, meja kerja bisa menjadi ruang yang tidak hanya fungsional, tapi juga menyenangkan.

Bayangkan sebuah laptop berwarna pink lembut di tengah meja warna yang ceria namun tetap tenang, memberikan nuansa feminin yang hangat. Di sampingnya, sebuah tanaman sukulen kecil menghadirkan sentuhan alami yang segar, sekaligus mempercantik visual tanpa membutuhkan perawatan rumit.

Untuk menghadapi hari-hari panas atau ruangan tanpa pendingin ruangan, kipas angin kecil di sudut meja bisa jadi penyelamat. Suara desiran angin dan sejuknya hembusan memberi kenyamanan tambahan saat bekerja. Tak ketinggalan, jam digital mungil dengan tampilan modern bukan hanya untuk menunjukkan waktu, tapi juga membantu mengatur fokus dan manajemen waktu secara visual.

Pencahayaan juga berperan besar. Cahaya yang cukup, baik dari lampu meja atau sinar alami, menambah energi positif dan mencegah mata cepat lelah. Warna-warna lembut dan penataan yang rapi membantu menciptakan atmosfer yang rileks dan mendukung konsentrasi.

Dengan menyatukan elemen-elemen kecil ini, warna yang menyenangkan, sedikit unsur alam, kenyamanan, dan fungsi kita bisa menciptakan desktop yang bukan hanya tempat bekerja, tapi juga ruang yang membangkitkan motivasi setiap hari.

Tuesday, June 17, 2025

Launching Buku Informatika

Sebelumnya tim marketing Penerbit Andi menemui saya setelah melihat profil salah satu penulis Buku Informatika SMA/MA/ SMK/MAK Kelas X, XI, dan XII yang mereka pasarkan merupakan karya penulis buku yang berasal dari Majalengka.

Hari ini di sela pengisian Rapot Elektronik dan menjelang Rapat Kenaikan Kelas, saya kedatangan tamu. Ketika ditemui ternyata Tim Marketing wilayah Majalengka dari Penerbit buku yang kami tulis datang dengan membawa satu set berupa 3 Exp Buku Informatika SMA/MA/SMK/MAK Kelas X, XI, dan XII.

Tahun Ajaran yang akan datang hanya tinggal menghitung hari saja, tim marketing memperluas pemasarannya hingga ke SMK/MAK tidak hanya di SMA/MA saja, karena sudah banyak list pre order sejak buku tersebut kami tulis. Jadi buku ini pun terdaftar di Katalog Buku SMK.

Dengan penuh semangat dan rasa syukur, dengan terbitnya buku tersebut secara resmi diluncurkan buku Informatika untuk jenjang SMA/MA/SMK/MAK Kelas X, XI, dan XII yang salah satu penulisnya adalah Lilis Juwita, S.Kom, Guru Mata Pelajaran Informatika di MAN 3 Majalengka, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Buku ini hadir sebagai bentuk kontribusi nyata dalam penguatan literasi digital dan pengembangan kompetensi abad 21 di kalangan murid. Ditulis dengan pendekatan yang kontekstual, komunikatif, dan relevan dengan dunia digital saat ini, buku ini dirancang untuk membantu murid memahami konsep dasar hingga lanjutan dalam Informatika, mulai dari logika algoritma, pemrograman, etika digital, hingga keamanan siber.

Sebagai guru yang aktif di dunia pendidikan dan pengembangan diri, kami tidak hanya mengajarkan Informatika di kelas, namun juga di kelas digital selain itu juga mengemas pembelajaran dalam bentuk buku yang aplikatif dan menyenangkan. Setiap bab dilengkapi dengan studi kasus, refleksi kritis, hingga tugas eksploratif yang mendorong murid berpikir kreatif dan kolaboratif.

Peluncuran buku ini juga menjadi simbol bahwa guru tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai penulis dan pencipta jejak intelektual yang akan bertahan lintas generasi.

Melalui karya ini, kami berharap buku Informatika ini bisa menjadi sumber belajar yang bermakna, memudahkan guru lain, serta memotivasi murid untuk menjelajahi dunia digital dengan bijak dan percaya diri.

Pada mata pelajaran Informatika juga diperkenalkan kelas digital, dimana ruang kelas tidak terbatas oleh dinding kelas.

Semoga buku ini memberi manfaat untuk perkembangan Mata Pelajaran Informatika di seluruh Indonesia.