Pusat Informasi dan Publikasi Mata Pelajaran Informatika MAN 3 Majalengka - Lilis Juwita, S.Kom

Thursday, April 24, 2025

Sick Building Syndrome

Pernahkah kamu merasa pusing, lelah, mata perih, atau sulit bernapas setiap kali berada di dalam ruangan tertentu, padahal kamu tidak sedang sakit?

Jika iya, bisa jadi kamu sedang mengalami sesuatu yang disebut Sick Building Syndrome (SBS). Sebuah kondisi yang kerap kali tersembunyi di balik rutinitas harian di kantor, sekolah, atau bahkan rumah. Ruangan-ruangan yang tampak bersih dan nyaman, ternyata bisa menyimpan "racun" tak terlihat yang perlahan-lahan menggerogoti kesehatan dan produktivitas penghuninya.

Di era di mana kita menghabiskan lebih dari 80% waktu kita di dalam ruangan, penting bagi kita untuk mulai menyadari bahwa kualitas bangunan bukan hanya tentang estetika atau fasilitas, tetapi juga tentang napas yang kita hirup, cahaya yang menyapa mata, dan ketenangan yang kita rasakan di dalamnya.

Apa aja gejalanya?

Biasanya orang yang mengalami SBS bisa merasakan:

  • Sakit kepala
  • Mata perih atau kering
  • Hidung tersumbat atau iritasi
  • Tenggorokan gatal
  • Kulit kering atau gatal
  • Lelah berlebihan
  • Sulit berkonsentrasi
  • Pusing atau mual

Penyebabnya apa sih?

Bukan satu penyebab tunggal, tapi bisa gabungan dari beberapa hal:

  1. Ventilasi yang buruk – sirkulasi udara yang kurang lancar bikin polutan atau udara kotor terperangkap.
  2. Polusi udara dalam ruangan – seperti dari AC, printer, karpet, cat tembok, atau bahan bangunan.
  3. Kelembapan dan jamur – apalagi kalau bangunan lembab, jamur bisa tumbuh dan nyebarin spora.
  4. Stres lingkungan – pencahayaan kurang, kebisingan, suhu nggak nyaman juga bisa memengaruhi kondisi tubuh.

 Solusinya gimana?

  • Perbaiki sistem ventilasi (pakai exhaust fan, jendela dibuka rutin)
  • Gunakan material ramah lingkungan
  • Tambah tanaman indoor untuk bantu netralisir udara
  • Bersihkan ruangan secara rutin (terutama filter AC!)
  • Ciptakan lingkungan kerja atau belajar yang sehat dan tenang

 Potensi Penyebab di Ruanganmu:

  1. Durasi Tinggal (9 jam/hari)
    — Durasi yang cukup panjang dalam satu ruang akan sangat memengaruhi kondisi tubuh, apalagi kalau kualitas udara dan lingkungan kurang optimal.
  2. Sirkulasi Udara “cukup” tapi AC dominan
    — AC bisa mengurangi kelembapan alami, bikin mata dan tenggorokan kering. Kalau filternya jarang dibersihkan, bisa nyebarin debu atau jamur mikroskopik ke udara
  3. Gejala Klasik SBS muncul (mata, tenggorokan, konsentrasi, mengantuk)
    — Ini tanda awal bahwa tubuh kamu “protes halus” terhadap lingkungan ruangan.
  4. Kondisi Lembab + Tumpukan Buku/Kertas
    — Kombinasi ini rawan banget jadi sarang jamur mikro atau tungau debu. Apalagi kalau udara lembap dan aliran udara statis di sela-sela tumpukan.
  5. Debu Siang Hari
    — Mungkin dari ventilasi yang kotor atau debu dari luar masuk dan menempel di permukaan keramik. Lantai keramik itu gampang kelihatan bersih tapi cepat berdebu kalau nggak ada sirkulasi yang nyapu terus.
  6. Filter AC & Ventilasi Jarang Dibersihkan
    — Ini salah satu kunci utama penyebab SBS. Debu, jamur, dan bakteri bisa berkembang biak dalam filter lama dan tersebar setiap kali AC nyala

 Solusi:

  1. Cek dan bersihkan filter AC minimal 1 bulan sekali.
    Bisa kamu minta ke manajemen atau teknisi, atau jadwalkan sendiri kalau memungkinkan.
  2. Gunakan humidifier atau letakkan semangkuk air + tanaman indoor.
    Bisa bantu jaga kelembapan alami. Tanaman seperti lidah mertua atau peace lily bagus banget buat ruang kerja!
  3. Rapikan atau rotasi tumpukan buku & kertas.
    Beri ruang udara bersirkulasi di sela-selanya. Hindari menumpuk terlalu lama tanpa dibuka.
  4. Gunakan lampu meja hangat & jaga pencahayaan alami.
    Cahaya yang terlalu dingin bisa bikin mata cepat lelah juga.
  5. Ventilasi alami tiap pagi atau sore.
    Buka jendela lebar-lebar minimal 15–30 menit sehari untuk “mengganti napas ruangan”.
  6. Sediakan minum air putih & semprotan wajah
    Untuk mengurangi kering di tenggorokan dan mata, apalagi di ruangan ber-AC.

Checklist Pemeliharaan Ruang Kerja

Harian (Setiap Hari Kerja):

  • Buka jendela minimal 15–30 menit di pagi/sore hari
  • Lap permukaan meja kerja dan perangkat dari debu ringan
  • Buang sampah kertas yang tidak perlu
  • Cek kelembapan: buka tumpukan buku/kertas sebentar agar “bernapas”
  • Sediakan segelas air/minuman sehat di dekatmu
  • Semprot wajah atau gunakan tetes mata bila mata terasa kering
  • Hirup dalam-dalam, tarik napas pelan, 3 kali... tenang dulu

Mingguan (1x Seminggu):

  • Vakum atau pel lantai dengan cairan pembersih ringan
  • Bersihkan tanaman hias (lap daun, ganti air jika hidroponik)
  • Ganti posisi tumpukan dokumen atau buku
  • Bersihkan sela-sela keyboard, monitor, dan peralatan kerja
  • Periksa kondisi AC (cek suara, bau, atau aliran udara)
  • Bersihkan permukaan jendela & bukaan ventilasi

Bulanan (1x Sebulan):

  • Bersihkan filter AC atau minta teknisi melakukannya
  • Semprot desinfektan ringan di area-area tersembunyi
  • Ganti/putar posisi furniture kecil untuk memperbarui energi ruangan
  • Cek keberadaan jamur atau kelembapan di sudut-sudut ruang
  • Lakukan evaluasi suasana: apakah ruangan masih nyaman secara emosional?

Opsional Tapi Menyembuhkan:

  • Tambahkan lilin aromaterapi / diffuser ringan
  • Putar musik instrumental atau white noise saat kerja
  • Letakkan benda kecil yang membuatmu bahagia (foto, tanaman, boneka)
  • Tempelkan kutipan kecil yang menguatkan kamu tiap harinya

No comments:

Post a Comment