Pusat Informasi dan Publikasi Mata Pelajaran Informatika MAN 3 Majalengka - Lilis Juwita, S.Kom

Saturday, July 5, 2025

Nonton Film sebagai Kegiatan Literasi: Membaca dalam Bentuk yang Bergerak

Literasi bukan hanya soal membaca buku atau menulis karangan panjang. Di era digital ini, literasi telah meluas menjadi kemampuan memahami, menginterpretasikan, dan menilai informasi dari berbagai bentuk media. Salah satunya adalah film. Nonton film bukan sekadar hiburan, ia adalah kegiatan literasi yang sarat makna dan pembelajaran.

Setiap film membawa narasi, karakter, konflik, serta pesan moral yang menuntut penonton untuk berpikir kritis. Saat kita menonton film sejarah, kita belajar memahami konteks masa lalu; saat menikmati film dokumenter, kita mencerna data dan fakta; dan dalam film fiksi, kita diajak membayangkan dunia baru, mengasah empati terhadap tokoh, serta membaca simbol dan metafora yang tersembunyi.

Lebih dari itu, nonton film juga memperkaya kosa kata, terutama ketika menonton dalam bahasa asing. Kita belajar pelafalan, idiom, hingga ekspresi budaya dari negara lain. Ini adalah jendela literasi visual dan budaya yang sangat efektif, apalagi bagi generasi muda yang lebih responsif terhadap tayangan audiovisual.

Namun, menonton film sebagai bagian dari literasi tidak cukup hanya sekadar menikmati. Dibutuhkan kepekaan untuk menangkap pesan yang tersirat, keberanian untuk berdiskusi, dan kemauan untuk mengaitkan cerita dalam film dengan realitas di sekitar kita. Menonton menjadi kegiatan reflektif, bukan pasif.

Dengan pendekatan yang tepat, kegiatan nonton film bisa menjadi pintu gerbang menuju pemahaman yang lebih dalam terhadap kehidupan, bahasa, dan nilai-nilai kemanusiaan. Maka dari itu, mari perluas definisi literasi kita. Buka mata, hidupkan layar, dan bacalah kisah-kisah dunia lewat film yang memikat.

No comments:

Post a Comment